Rabu, 28 Januari 2015



PROFIL LIPID ( PENENTUAN KADAR KOLESTEROL, HDL & LDL, TRIGLISERIDA )


I.          Tujuan
1.    Mahasiswa dapat mengetahui kadar kolesterol dalam darah.
2.    Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan HDL dan LDL darah.
3.    Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar trigliserida darah.

II.       Prinsip
1.    Cholesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan adanya phenol dan peroksida.
2.    Kilomikron, VDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium klorida. Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan kolesterol ditentukan dari proses enzimatis.
3.    Trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan lipase.  Quinoneimin terbentuk dari hydrogen, amynoan tipiryn dan chlorophenol dengan katalisator peroxide.

III.    Tinjauan Pustaka
Kolesterol adalah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis atau lipid yang merupakan molekul atau yang menyerupai. Kolesterol adalah sejenis lipid yang disebut steroid. Steroid adalah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri dari 4 cicin atom karbon. Semua hormon steroid terdapat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. ( Ganong, 2012 )
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida. Jika kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl (6,21 mmol/L ). Pasien harus waspada terhadap penyakit jantung. Pada kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi kesehatan. Normalnya nilai kolesterol dalam darah adalah 70 – 140 mg tiap 100 ml darah. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misal ester, kloroform, benzena dan alkohol panas. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa lebih keras, hal ini berarti jantung bekerja ekstra keras. Sedangkan apabila mengalami penurunan kadar kolesterol, menyebabkan hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )
Kolesterol hanya ditemukan pada lemak hewani. Sumber kolesterol dalam makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak ( gajih ). Kolesterol yang tinggi bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak menghasilkan Acetyl – COA. Dari Acetyl- COA ada jalur metabolisme ke arah sintesa kolesterol melalui asam kynurenat. Penurunan kadar kolesterol dapat dikurangi dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani. ( Sediaoetama, 2010 )
HDL ( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang didominasi protein dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung. ( sudirman, 2012 )
HDL adalah lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm, mempunyai densitas 1.063 – 1,21 gram/ml. HDL mengandung 25 – 30 % fosfolipid, 15 – 20 % kolesterol, 3 % trigliserida dan 45 – 59 % protein. ( Adisty, 2012 )
LDL adalah lipoprotein dengan diameter 18 – 30 nm, mempunyai densitas 2.029 – 2.069 /ml. LDL mengandung 35 – 45 kolesterol, 4 % trigliserida, 22 – 25 % fosfolipid dan 22 – 26 % protein. LDL bersikulasi dalam tubuh dibawa ke sel otot, lemak dan sel – sel lainnya. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati, karena sebagian reseptor LDL terdapat di dalam hati. LDL mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL disebut juga kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan kolesterol didalam arteri. ( Adisty, 2012 )
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit – penyakit arteri dan biasanya dengan kolesterol menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL, yang menyebabkan hiperlipoprotein. Masukan alkohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida. ( Adisty, 2012 )
Konsumsi karbohidrat yang tinggi dapat sewaktu – waktu meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, tetapi dapat segera menurun kembali. Jadi tidak benar bahwa untuk mengurangi kadar trigliserida dalam darah orang harus mengkonsumsi karbohidrat rendah. Padahal konsumsi karbohidrat tinggi dapat secara tidak langsung mengurangi konsumsi lemak, sehingga ikut mengendalikan kadar lemak dalam darah. ( Winarno, 2008 )
Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl. Beberapa orang yang mempunyai trigliserida tinggi lantaran penyakit lain atau keturunan. Apabila merupakan faktor keturunan maka harus segera mengubah gaya hidup. Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah satu lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk lipoprotein. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi tingginya kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, makanan berlemak jenuh tinggi serta minuman beralkohol. ( Ganong, 2012 )
Trigliserida merupakan senyawa hasil kondensasi 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Dalam gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida hanya terdapat sangat sedikit pada tanaman. Dalam dunia perdagangan lebih bnyak dikenal digliserida dan monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari hidrolisa tidak lengkap trigliserida dan banyak dipakai dalam teknologi makanan, misalnya sebagai bahan pengemulsi, penstabil dan lain lain. Pada kondisi murni, minyak dan lemak tidak mempunyai warna, bau dan rasa. Dalam larutan alkali trigliserida akan mengalami hidrolisis menjadi komponen penyusunnya yaitu gliserol dan garam alkali dan lemaknya. ( Ganong, 2012 )

IV.    Alat dan Bahan


1.    Alat
a)         Centrifuge
b)         Tabung reaksi
c)         Rak tabung reaksi
d)        Mikropipet 10 µL
e)         Mikropipet 1000 µL
f)          Fotometer
g)         Spuit injeksi
h)         Inkubator

2.    Bahan
a)    Plasma darah 10 µL
     Reagen warna kolesterol 1mL
b)   Plasma darah 500 µL
     Reagen HDL 1 mL
     Reagen kolesterol 1 mL
c)    Plasma darah 10 µL
     Reagen trigliserida 1 mL



V.       Cara Kerja
a.    Penentuan kadar kolesterol darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl ( 0,01 ml) masukkan ke tabung reaksi

Tambahkan dengan memipet 1000 µl ( 1 ml ) reagen warna kolesterol

Inkubasi 10 menit dengan temperatur 37 0C

Baca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm, f = 840
Nilai normal : < 132 mg/dL            = rendah
                          132 – 200 mg/dL = normal
                          >200 mg/dL          = tinggi

b.    Pemeriksaan HDL dan LDL darah
Pipet 0,5 ml plasma darah dan masukkan ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 1 ml reagen HDL

Centrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 1500 rpm

Supernatan ( hasil reaktan yang disentrifuge ) dipipet sebanyak 10 µl masukkan dalam tabung reaksi lain

Tambahkan 1 ml reagen kolesterol

Inkubasi selama 5 menit dengan suhu 37 0C

Baca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 840
*   Nilai normal kadar kolesterol HDL :
 < 40 mg/dL ( 1,04 mmol/L ) = rendah
      40 – 60 mg/dL                       = normal
     >60 mg/dL ( 1,56 mmol/L)     = tinggi
*   LDL = kolesterol – HDL
*   Nilai normal kadar kolesterol LDL:
< 100 mg/dL               = optimal
100 – 129 mg/dL        = mendekati optimal
130 – 159 mg/dL        = batas normal tertinggi
160 – 189 mg/dl          = tinggi
>190 mg/dl                  = sangat tinggi           
c.    Pemeriksaan trigliserida darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl ( 0,01 ml ) masukkan ke tabung reaksi

Tambahkan dengan memipet reagen warna trigliserida 1000 µl ( 1 ml )

Inkubasi 10 menit dengan temperatur 37 0C
Baca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 1040
*   Nilai kadar normal :    < 150 mg/dL               = normal
150 – 199 mg/dL        = batas normal tinggi
200 – 499 mg/dL        = tinggi
>500 mg/dL                = sangat tinggi

VI.   Hasil Pengamatan
1.    Penentuan kadar kolesterol darah
Sampel
Perlakuan
Perubahan warna
Plasma darah
Darah disentrifuge dengan kecepatan 1500 rpm
Dipipet 10 µL, tambahkan 1 mL reagen warna kolesterol
putih kekuningan
Diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit
bening
Dibaca pada fotometer dengan λ=546 dan f=840
bening

Hasil penentuan kadar kolesterol darah
Kelompok
Sampel
Kolesterol ( mg/dl )
Keterangan
1
B
190
Normal
2
B
204
Tinggi
3
B
170
Normal
4
B
127
Rendah
5
C
143
Normal
6
C
157
Normal
7
C
145
Normal
8
D
248
Tinggi
9
D
357
Tinggi
10
D
242
Tinggi
11
A
261
Tinggi
Keterangan :
< 132 mg/dL      = rendah
132– 200 mg/dL            = normal
>  200 mg/dL     = tinggi
2.    Pemeriksaan HDL dan LDL darah
Sampel
Perlakuan
Perubahan warna
Plasma darah
Darah disentrifuge
Dipipet 500 µL plasma darah
putih kekuningan
Ditambah 1 mL reagen HDL
keruh
Disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm dan menghasilkan supernatant
kuning jernih

                endapan putih
Ditambah 1 mL reagen kolesterol
kuning muda
Diinkubasu selama 5 menit dengan suhu 370C
pink bening

Hasil pemeriksaan HDL dan LDL darah
Kelompok
Sampel
HDL (mg/dl)
Keterangan
LDL (mg /dl)
Keterangan
1
B
57
Normal
133
Batas normal tertinggi
2
B
63
Tinggi
141
Batas normal tertinggi
3
B
66
Tinggi
104
Mendekati optimal
4
B
65
Tinggi
62
Optimal
5
C
62
Tinggi
81
Mendekati optimal
6
C
52
Normal
105
Optimal
7
C
59
Normal
86
Sangat tinggi
8
D
52
Normal
196
Sangat tinggi
9
D
44
Normal
313
Sangat tinggi
10
D
25
Rendah
217
Sangat tinggi
11
A
38
Rendah
223
Sangat tinggi
*     Keterangan kolesterol HDL :   < 40 mg/dl ( 1,04 mmol /L )    = rendah
40 – 60 mg/dl                          = normal
>60 mg/dl (1,56 mmol / L )     = tinggi
*     LDL = kolesterol – HDL
Keterangan kolesterol LDL :< 100 mg/dl            = optimal
100 – 129 mg/dl   = mendekati optimal
130 – 159 mg/dl   = batas normal tertinggi
160 – 189 mg/dl   = tinggi
>190 mg/dl           = sangat tinggi
3.     Pemeriksaaan Trigliserida darah
Sampel
Perlakuan
Perubahan warna
Plasma darah
Darah disentrifuge
Dipipet 10 µL plasma darah
putih kekuningan
Ditambah 1 mL reagen trigliserida
putih kekuningan
Diinkubasi pada suhu 370C selama 5 -10 menit
bening
Dibaca pada spektrofotometer
pink muda
Hasil pemeriksaan trigliserida darah
Kelompok
Sampel
Trigliserida ( mg/dl)
keterangan
1
B
144
Normal
2
B
132
Normal
3
B
159
Batas normal tertinggi
4
B
156
Batas normal tertinggi
5
C
148
Normal
6
C
151
Batas normal tertinggi
7
C
133
Normal
8
D
140
Normal
9
D
152
Batas normal tertinggi
10
D
160
Batas normal tertinggi
11
A
103
Normal

Keterangan kadar trigliserida
< 150 mg/dl                 = normal
150 – 199 mg/dl          = batas normal tertinggi
200 – 499 mg/dl          = tinggi
>500 mg/dl                  = sangat tinggi

VII. Pembahasan
Pada penentuan kadar kolesterol dalam darah, kami menggunakan prinsip Cholesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan adanya phenol dan peroksida. Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, didapat kadar kolesterol total dalam darah sebesar 357 mg/dl. Kadar kolesterol tersebut termasuk dalam kategori tinggi karena lebih dari 200 mg/dl. Kelompok yang memiliki kadar kolesterol rendah adalah kelompok 4, kadar kolesterol normal adalah kelompok 1, 3, 5, 6, 7 dan kadar kolesterol tinggi adalah kelompok 2, 8, 9, 11. Kadar kolesterol darah dikatakan rendah jika kurang dari 132 mg/dl, dikatakan normal yaitu 132 – 200 mg/dl, dan dikatakan tinggi jika lebih dari 200 mg/dl. Kelompok 1 – 4 menggunakan sampel B, kelompok 5-7 menggunakan sampel C, kelompok 8-10 menggunakan sampel D dan kelompok 11 menggunakan sampel A. kelompok kami adalah kelompok 9 menggunakan sampel D. Pada kelompok 4 kadar kolesterol darahnya hanya mencapai 127 mg/dl masuk dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan juga karena penambahan reagen yang terlalu banyak atau sedikit.
Pada kadar kolesterol tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi kesehatan. Pada kadar kolesterol yang normal, kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan darah karena dinding pembuluh darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja ekstra keras. Sedangkan bila mengalami penurunan kadar kolesterol menyebabkan hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )
Pada pemeriksaan HDL kolesterol, sampel yang digunakan juga plasma darah. Sebelumnya, kami membuat supernatan dahulu, yaitu plasma darah sebanyak 500 µL ditambahkan dengan reagen HDL. Reagen tersebut akan mengendapkan partikel – partikel lipoprotein selain HDL. Setelah diinkubasi dan dicentrifuge, supernatan siap untuk digunakan dalam pemeriksaan HDL. Prinsip dari percobaan ini adalah Kilomikron, VDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium klorida. Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan kolesterol ditentukan dari proses enzimatis.
Kadar HDL yang didapat oleh kelompok kami adalah 44 mg/dl. Kadar ini digolongkan dalam keadaan normal. Selain kelompok kami ( kelompok 9 ) yang dikatakan normal lainnya adalah kelompok 2, 6, 7, 8, yaitu antara 40 – 60 mg/dl. Masuk dalam kategori rendah adalah kelompok 10 dan 11 yaitu kurang dari 40 mg/dl. Lebih dari 60 mg/dl adalah kategori tinggi, pada kelompok 2 – 5. Kadar HDL wanita adalah < 50 mg/dl, laki – laki < 40 mg/dl dan kadar HDL tinggi > 60 mg/dl. ( Sunita, 2004 ) 
Selain kadar HDL kami juga menghitung kadar LDR dalam darah. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan kadar LDL adalah dengan mengurangkan kolesterol total dengan HDL. Dari hasil perhitungan ini, didapatkan kadar LDL pada kelompok kami sebesar 313 mg/dl. Diperoleh dari kolesterol ( 357 mg/dl ) – HDL ( 44 ). Angka ini masuk dalam kategori LDL sangat tinggi karena > 190 mg/dl. Optimal yaitu  100 mg/dl, mendekati optimal yaitu 100 – 129 mg/dl, batas normal tertinggi yaitu 130 – 159 mg/dl, tinggi yaitu 160 – 189 mg/dl. Kelompok 1 dan 2 tergolong batas normal tertinggi, kelompok 3 dan 6 mendekati optimal, kelompok 4, 5, 7 tergolong optimal, kelompok 8 – 11 sangat tinggi.
LDL mengangkut paling banyak kolesterol darah maka dapat menyebabkan kolesterol dalam hati. Cara ini untuk menurunkan LDL adalah dengan
1.         Memperbanyak makan kacang – kacangan dan hasil olahannya.
2.         Makin banyak sayur dan buah – buahan.
3.         Membatasi makanan sumber kolesterol.
4.         Olahraga teratut.
5.         Mengganti minyak kelapa dengan minyak jagung, minyak biji bunga matahari, olive oil. ( Sudirman, 2012 )
Pada percobaan pengukuran kadar trigliserida sampel yang digunakan adalah plasma darah juga. Menggunakan prinsip trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan lipase.  Quinoneimin terbentuk dari hydrogen, amynoan tipiryn dan chlorophenol dengan katalisator peroxide. Darah diambil plasmanya sebanyak 10 µL dan ditambahkan dengan reagen trigliserida 1 mL. Campuran ini kemudian kemudian diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37 0C. setelah ini dibaca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 1040.
Dari hasil percobaan ini didapatkan hasil pada kelompok kami sebesar 152 mg/dl. Angka ini masuk dalam batas normal tertinggi karena berada diantara 150 – 199 mg/dl. Kelompok 3, 4, 6, 19 juga termasuk dalam kategori ini. Kelompok 1, 2, 5, 7, 8, 11 adalah normal karena < 150 mg/dl. Kadar trigliserida dapat dikatakan tinggi yaitu 200 – 499 mg/dl, > 500 mg/ dl masuk dalam kategori sangat tinggi.
Trigliserida yang tinggi dapat disebabkan oleh diet yang tidak seimbang ataupun kondisi tubuh tertentu. Makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah protein atau terutama apabila jumlahnya berlebihan akan meningkatkan ligogenensis ( proses pembentukan lemak dalam tubuh ). Sehingga trigliserida akan meningkat. Berikut adalah anjuran dari American Heart Associantion yang perlu dilakukan oleh penderita hipertrigliserida :
1.    Jika berat badan over weight, batasi asupan kalori.
2.    Ganti konsumsi lemak jenuh dengan PUFA / MUFA ( misal : margarin cair, minyak zaitun, minyak ikan dan lain – lain ).
3.    Kurangi konsumsi lemak trans, lemak jenuh dan kolesterol anda.
4.    Kurangi asupan alkohol.
5.    Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
6.    Beraktivitas fisik selama setidaknya 30 menit dalam derajat sedang.
7.    Kendalikan tekanan darah dan hindari rokok.
( Sudirman, 2012 ) 

VIII.  Kesimpulan
1.    Didapatkan kadar kolesterol darah kelompok kami sebesar 357 mg/dl. Kadar ini termasuk tinggi karena >200  mg/dl.
2.    Didapatkan kadar HDL sebesar 44 mg/dL ( normal ) dan LDL sebesar 313 mg/dL ( sangat tinggi ). Kadar HDL tersebut normal, karena berada pada rentang 40 – 60 mg/dL. Sedangkan kadar LDL tersebut sangat tinggi karena >190 mg/dL.
3.    Didapatkan kadar trigliserida darah kelompok kami sebesar 152 mg/dL, termasuk dalam kategori batas normal tertinggi karena angka tersebut ada pada rentang 150 – 199 mg/dL.




IX.        Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Anggraeni, Adisty Cyntia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta : Graha Ilmu
Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC
Sediaotama. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: Alfabeta
Winarno, FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edizi terbaru. Bogor : M.Brio Press
Sudirman. 2012. Pemeriksaan Laboratorium. Makassar : http://www.Analisis_kesehatan_unit_makassar.com . diakses tanggal 25 April 2013

Tagged: ,

1 komentar: