Kamis, 29 Januari 2015

GAGAL GINJAL KRONIK

Definisi
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Smeltzer, 2002:1448).


gagal ginjal kronis

Gagal ginjal ditandai oleh ketidakmampuan ginjal mempertahankan fungsi normalnya untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal. Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak massa nefron (Chandrasoma, 2006 ;  Price dan Wilson, 2006 ).
Gagal ginjal kronik ditandai dengan gejala dan tanda uremia yang berkepanjangan adalah hasil akhir semua penyakit ginjal kronik (Robbins, 2007:572).
Gagal ginjal kronik disebabkan oleh hilangnya sejumlah besar nefron fungsional yang progresif dan ireversible (Guyton & Hall, 2007:426).
Gagal ginjal kronis merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit nefron) yang berlangsung pelahan-lahan karena penyebab berlangsung lama dan menetap yang mengakibatkan penumpukan sisa metabolik (toksik uremik) sehingga ginjal tidak dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan gejala sakit (Hudak & Gallo).
Gagal ginjal terminal adalah ketidakmampuan renal berfungsi dengan adekuat untuk keperluan tubuh (harus dibantu dengan dialysis atau transplantasi) (Arif Mansjoer, dkk, 2000: 531-532). Sedangkan menurut Elizabeth J Corwin, “ Gagal ginjal kronik adalah destruksi struktur ginjal yang progresif dan terus menerus”.
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50 ml/menit (Suhardjono, dkk, 2001). 
Dari kedelapan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan hilangnya sejumlah nefron progresif dan ireversible yang menyebabkan terjadinya uremia dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Etiologi
Penyebab gagak ginjal kronik secara klinis dibedakan menjadi dua bagian:
a.    Penyakit parenkim ginjal
1).   Penyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, pielonefritis, penyakit ginjal polikistik.
2).   Penyakit ginjal sekunder : Nefritis lupus, nefropati, hipertensi, diabetes melitus
b.   Penyakit ginjal obstruktif : Benigna Prostate Hipertropi, batu saluran kemih, refluks ureter.
Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan menjadi:
a.      Infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk
b.      Obstruksi saluran kemih
c.      Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama
d.      Scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal

Penatalaksanaan Medis
a.       Pengobatan
Terapi yang diberikan pada klien gagal ginjal kronis adalah :
1). Klien diberikan Anti hipertensi  yang berfungsi untuk menurunkan hipertensi klien.
2). Klien kekurangan kalsium, diberikan terapi CaCO3 (Calsium Carbonat) yang berfungsi untuk meningkatkan kalsium dalam tubuh.
3). Klien mengalami konjungtiva anemis, karena ginjal telah rusak maka produksi eritropoietinnya berkurang dan sel darah merah juga kurang. Oleh karena itu klien diberikan terapi asam folat untuk pematangan sel darah merah..
4). Klien yang mengalami peningkatan kadar kalium dalam darah diberikan therapi penurun kalium.
5). Klien mengalami sesak. untuk mengurangi rasa sesak, maka klien diberikan terapi oksigen.
6). Klien diberikan anti diuresis untuk mengurangi kelebihan volume cairan dalam tubuh.
7). Diberikan terapi aminofusin untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.

b.      Tindakan Medis
Pada penyakit gagal ginjal kronik, tindakan medis yang bisa dilakukan yaitu hemodialisa dan transplantasi ginjal.
1)      Hemodialisa
Dialisis terdiri atas 2 yaitu peritoneal dialisis dan haemodilisa. Pada kasus ginjal lanjut hemodilasisa harus dilakukan sampai  pasien dilakukan transplantasi ginjal. Dialisis juga berguna untuk mengontrol uremia dan secara fisik mempersiapkan klien untuk dilkaukan transplantasi ginjal.
Dialisa terdiri atas 2 mekanisme kerja yaitu ultrafiltrasi dan Difusi. Ultrafiltrasi untuk mengalirkan cairan dari darah dengan tekanan osmotik dan hidrostatik sehingga mencapai derajat yang diinginkan. Difusi adalah lewatnya partikel (ion) dari yang tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Hemodialisa adalah mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebih.
Tujuan dari hemodialisa adalah mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebih.
Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisa, yaitu:
a)      Difusi
b)      Osmosis
c)Ultrafiltrasi
                     Hal-hal yang harus dipantau selama dilakukan hemodialisa yaitu:
a)      Pantau terus tekanan darah, dan pastikan klien tidak mengalami hipotensi selama dilakukan tindakan hemodialisa.
b)      Jangan berikan obat antihipertensi pada saat akan menjalani hemodialisa, karena akan mengakibatkan hipotensi.
                     Komplikasi Hemodialisa.
a)      Demam yang diakibatkan oleh bakteri atau zat penyebab demam (pirogen) didalam darah.
b)      Reaksi anafilaksis yang berakibat fatal yang disebabkan klien alergi terhadap zat didalam mesin.
c)      Tekanan darah rendah akibat terlalu banyak cairan yang dibuang,
d)     Gangguan irama jantung yang disebabkan kadar kalium dan zat lainnya yang abnormal dalam darah.
e)      Emboli Udara yang diakibatkan udara memasuki darah dalam mesin.
f)       Pendarahan usus atau perut akibat penggunaan heparin dalam mesin untuk mencegah pembekuan.
g)      Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dengan cepat meninggalkan ruang ekstrasel.

2) Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal merupakan pilihan terakhir bagi penderita gagal ginjal kronis. Transplantasi ini menanamkan ginjal dari donor hidup atau kadave manusia ke resipien yangmengalami gagal ginjal tahap akhir. Ginjal transplan dari donor hidup yang sesuia dan cocok  bagi pasien akan lebih baik dari transplatasi dari donor kadaver. Nefrektomi terhadap ginjal asli pasien dilakukan untuk transplantasi. Ginjal transplan diletakan di fosa iliaka anterior samai krista iliaka. Ureter transplan ditanamkan ke kandung kemih atau dianastomosiskan ke ureter resipien.

PENATALAKSANAAN DIET
a. Pada klien gagal ginjal kronik, klien harus diet RGRPRK (rendah garam, rendah protein dan rendah kalium).
b. Pengaturan yang cermat terhadap pengaturan protein, masukan cairan untuk mengganti cairan yang hilang, masukan natrium untuk mengganti natrium yang hilang dan pembatasan kalium.
c.  Pada saat yang sama, masukan kalori dari karbohidrat dan suplemen vitamin harus dinjurkan.
d.  Protein dibatasi karena adanya urea. Protein yang dikonsumsi harus memiliki nilai biologis tinggi. (produk susu, telur, daging).

Tagged: ,

2 komentar:

  1. Setau saya pakar gagal ginjal yang saat ini bisa memperbaiki fungsi ginjal itu dokter Yusuf... banyak yang sudah sembuh semenjak brobat dengan dokter yusuf.... kebetulan Abang saya seorang TNI sembuh dari gagal ginjal nya semenjak brobat dengan dokter yusuf...

    BalasHapus