Rabu, 28 Januari 2015



PENENTUAN KADAR ASAM URAT


I.       Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar asam urat dalam darah.

II.    Prinsip
Asam urat dioksidasi enzim uricase membentuk allanton, CO2 dan perioksida, dengan bantuan enzim peroksida, peroksida yang terbentuk akan bereaksi dengan 4-amino antipyrine dan 3,5 dicloro sulphonate membentuk senyawa yang berwarna merah muda.

III. Tinjauan Pustaka
Asam urat adalah asam yang terbentuk kristal – kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin ( bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel – sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat di tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman  (sayuran, buah, kacang –kacangan) ataupun hewan ( daging, jeroan, ikan sarden ). ( Indriawan, 2009)
Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat, dan kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia, sedangkan pada wanita prosentasenya lebih kecil, dimana peningkatannya juga cenderung berjalan sejak dimulainya masa menopause. Ini karena wanita mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya lebih tinggi karena tidak memiliki hormon estrogen. ( Riswanto, 2010)
Pemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan serum atau plasma heparin, maupun urine. Spesimen berupa serum atau plasma heparin diambil dari 3 – 4 ml darah yang berasal dari pembuluh vena, kemudian dimasukkan dalam tabung tertutup. Kadar asam urat dalam serum atau plasma dapat diukur dengan metode  kolorimetri menggunakan fotometer. Serum yang akan digunakan harus disentrifuge terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya hemolisis. Nilai rujukan yang digunakan dalam analisis kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki – laki 3,5 – 7,0 mg/dl, perempuan 2,5 – 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi panik > 12 mg/dl, dan untuk anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl, serta lansia 3,5 – 8,0 mg/dl. ( Riswanto, 2010 )
Penyakit asam urat digolongkan menjadi 2, yaitu :
a.    Penyakit gout primer, yaitu kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga disebabkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
b.    Penyakit gout sekunder, yaitu meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi (mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi). ( Sustrani, 2007 )
   
IV. Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Selotip
b.      Mikropipet            10 µ
c.       Mikropipet            1000 µ
d.      Tabung reaksi
e.       Fotometer
f.       Rak tabung
g.      Inkubator
2.      Bahan
a.       Plasma darah         0,01 ml
b.      Reagen asam urat 1 ml
V.      Cara Kerja
Darah didentrifuge ( ± 2 mL )
Pipet plasma darah sebanyak 10 µ ( 0,01mL )
Ditambah reagen asam urat 1 mL ( 1000 µ )

Inkubasi 10 menit pada suhu 37 0C

Baca pada fotometer.   λ = 546 nm dan f = 52,3.

Nilai Normal kadar asam urat 2 -6 mg/dl.
C = 7,8,9

VI.    Hasil Pengamatan
No
Perlakuan
Pengamatan
1
Plasma darah 10 µ
Plasma darah berwarna putih agak kekuningan.
2
Ditambah 1 ml reagen asam urat
Berwarna merah muda (pink muda)
3
Diinkubasi selama 10 menit dengan suhu 370C.Baca fotometer
Berwarna merah muda (pink muda )

·  Hasil pemeriksaan glukosa darah
Kelompok
Sampel
Kadar asam urat ( mg/dl )
Keterangan

I
II
Rata – rata

1
A
2,96 mg/dl
2,81 mg/dl
2,88 mg/dl
Normal
2
A
3,53 mg/dl
3,45 mg/dl
3,49 mg/dl
Normal
3
A
3,07 mg/dl
2,40 mg/dl
2,73 mg/dl
Normal
4
A
3,22 mg/dl
3,67 mg/dl
3,44 mg/dl
Normal
5
C
4,93 mg/dl
5,09 mg/dl
5,01 mg/dl
Normal
6
A
4,83 mg/dl
4,54 mg/dl
4,68 mg/dl
Normal
7
C
4,50 mg/dl
4,63 mg/dl
4,5 mg/dl
Normal
8
C
5,20 mg/dl
5,72 mg/dl
5,46 mg/dl
Normal
9
C
5,19 mg/dl
5,90 mg/dl
5,46 mg/dl
Normal
10
B
5,04 mg/dl
5,11 mg/dl
5,07 mg/dl
Normal
11
B
3,5 mg/dl
3,9 mg/dl
 3,7 mg/dl
Normal

VII.Pembahasan
Dalam pratikum ini, dilakukan pemeriksaan asam urat dalam darah dengan sampel darah, serta hasil dari pembacaannya menggunakan fotometri akan diperoleh rata – rata dari kelompok kami ( sembilan ) sebesar 5,46 mg/dl untuk sampel darah C ( perempuan ), jika dilihat pada nilai rujukan dari hasil pemeriksaan kadar asam urat tersebut normal. Sedangkan dari hasil percobaan seluruh kelompok menunjukkan normal dengan sampel perempuan berkisar 2,8 – 7,3 mg/dl dan sampel laki – laki 3,4 – 8,5 mg/dl.
Berdasarkan tinjauan pustaka, asam urat adalah asam yang berbentuk kristal – kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin ( bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel – sel tubuh.(Indriawan, 2009 ). Dalam keadaan normalnya 90 % dan hasil metabolit nukleotida adenine, guanine, dan hipoxantin akan digunakan kembali sehingga akan terbentuk kembali masing – masing menjadi adenosine monophosphate ( AMP ), inosine monophospate ( IMP ) dan guanosine monophosphate ( GMP ) oleh adenine phosribosyl transferase ( APRT ) dan tipoksantin guanne phosphoribosyl transferase ( HPGAT ). Hanya sisanya akan diubah manjadi xantin dan selanjutnya akan diubah menjadi asam urat oleh enzim xantin oksidase. ( Sustrani, 2007 )
Bila senyawa purin pada asam urat dalam jumlah besar di dalam darah, maka akan memicu pembentukan yang berbentuk jarum. Ini biasanya terkonsentrasi pada sendi – sendi ( kaki, lutut, siku atau tangan ) sedemikian rupa sehingga mengakibatkan radang sendi ( artritis ). Sendi – sendi tempat asam urat dalam darah secara kronis melebihi batas normal. Umumnya gejala ini ditemui pada pria berumur lebih 30 tahun dan wanita setelah menopause peningkatan asam urat dalam darah terjadi akibat percepatan biosentesis purine dari asam amino atau degradasi purin berlebihan, akibat adanya kematian sel dan melalui makanan atau eksresi asam urat melalui ginjal yang tidak sempurna. (Lehninger, 1981 )
Eksresi asam urat bukan saja ditentukan oleh aliran darah dalam glomeruli dan proses filtrasi, tetapi juga oleh fungsi epitel. Asam urat sukar larut, sehingga batu asam urat mudah terbentuk dalam urin dengan konsentrasi yang tinggi disebut hiperurisemia. Ekresi oleh ginjal berpengaruh pada asam urat dalam serum. (Lehninger, 1981 )
Hiperurisemia adalah keadaan meningkatnya asam urat dalam darah akibat gangguan metabolisme purin. Secara biokimiawi akan terjadi hipersaturasi yaitu kelarutan asam urat di serum yang melewati hiperurisemia primer, hiperurisemia sekunder dan idopatik. Hyperurisemia primer berhubungan dengan faktor genetik sementara hypersemia sekunder disebabkan oleh kondisi atau faktor – faktor lain selain faktor genetik, seperti konsumsi purin tinggi, penyakit ginjal kronis, obat – obatan tertentu, alkohol dan hipertensi. ( Riswanto, 2010 )
Asam urat merupakan metabolisme di dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh. Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 %.
Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan plasma darah dapat diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzerkimia. Kadar asam urat dalam darah tergantung usia dan jenis kelamin, yaitu dengan nilai normal laki – laki 2,5 – 8 mg/dl, perempuan 1,5 – 6 mg/dl, dan anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl. Kadar asam urat berdasarkan standart WHO, nilai normal kadar laki – laki 2,5 – 8 mg/dl, sedangkan perempuan 1,5 – 6 mg/dl. Sedangkan menurut di daerah Indonesia standartnya, laki – laki 3,4 – 8,5 mg/dl ; perempuan 2,8 – 7,3 mg/dl ; anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl dan lansia 3,5 – 8,5 mg/dl. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil analisis percobaan pratikum ini antara lain terjadinya hemolisis pada plasma darah yang digunakan, konsumsi makanan tinggi purin atau obat – obatan yang mempengaruhi kadar asam urat. Perbedaan ini terlihat pada masing – masing kelompok yang memiliki nilai kadar asam urat yang berbeda namun semua kelompok tergolong normal.
Gejala asam urat ditandai dengan nyeri sendi. Sendi merupakan bagian yang paling mudah dihinggapi kristal asam urat selain juga pada bagian kulit dan ginjal yang merupakan akibat dari penambahan kadar asam urat dalam darah. Penyakit asam urat dapat dicegah dengan makanan yang rendah purin, memperbanyak minum air putih dan rajin berolahraga.

VIII. Kesimpulan
Penentuan kadar asam urat dalam darah dapat ditentukan dengan reagen asam urat. Hasil dari percobaan tersebut didapat kadar asam urat sampel C ( perempuan ) sebesar 5,19 mg/dl dan 5,90 mg/dl dengan rata – rata 5,46 mg/dl. Kadar asam urat sampel tersebut tergolong normal.

IX.       Daftar Pustaka
Indriawan, Iin. 2009. Asam Urat. Malang : JICA
Lehninger. 1981. Dasar –Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga
Riswanto. 2010. Asam Urat Darah ( Serum ). http://labkesehatan.blogspot.com/2010/03/asam-urat-serum.html [tanggal akses : 13 Mei 2012 ]
Sustrani, Lenny. 2007. Asam Urat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Tagged: ,

1 komentar: