PROFIL
LIPID ( PENENTUAN KADAR KOLESTEROL, HDL & LDL, TRIGLISERIDA )
I.
Tujuan
1.
Mahasiswa dapat mengetahui kadar
kolesterol dalam darah.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui cara
pemeriksaan HDL dan LDL
darah.
3.
Mahasiswa dapat mengetahui cara
pemeriksaan kadar trigliserida darah.
II. Prinsip
1. Cholesterol
ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin
terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan adanya phenol
dan peroksida.
2. Kilomikron,
VDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL ( Low Density Lipoprotein )
diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium klorida. Setelah
supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan kolesterol
ditentukan dari proses enzimatis.
3. Trigliserida
ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan lipase. Quinoneimin terbentuk dari hydrogen, amynoan
tipiryn dan chlorophenol dengan katalisator peroxide.
III. Tinjauan Pustaka
Kolesterol
adalah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis atau lipid yang
merupakan molekul atau yang menyerupai. Kolesterol adalah sejenis lipid yang
disebut steroid. Steroid adalah lipid yang memiliki struktur kimia khusus.
Struktur ini terdiri dari 4 cicin atom karbon. Semua hormon steroid terdapat
dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. ( Ganong, 2012 )
Total
kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol dan
trigliserida. Jika kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl (6,21 mmol/L ).
Pasien harus waspada terhadap penyakit jantung. Pada kadar kolesterol yang
tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang
tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi
kesehatan. Normalnya nilai kolesterol dalam darah adalah 70 – 140 mg tiap 100
ml darah. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misal ester, kloroform,
benzena dan alkohol panas. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh
darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh
darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan berkurangnya elastisitas atau
kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan
ini jantung harus memompa lebih keras, hal ini berarti jantung bekerja ekstra
keras. Sedangkan apabila mengalami penurunan kadar kolesterol, menyebabkan
hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )
Kolesterol
hanya ditemukan pada lemak hewani. Sumber kolesterol dalam makanan seperti
kuning telur, susu, daging, lemak ( gajih ). Kolesterol yang tinggi bertalian
dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak
menghasilkan Acetyl – COA. Dari Acetyl- COA ada jalur metabolisme ke arah
sintesa kolesterol melalui asam kynurenat. Penurunan kadar kolesterol dapat
dikurangi dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani. ( Sediaoetama, 2010 )
HDL
( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang didominasi
protein dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem
sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki
efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat
membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk
dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang
tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari
rendahnya HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit
jantung. ( sudirman, 2012 )
HDL
adalah lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm,
mempunyai densitas 1.063 – 1,21 gram/ml. HDL mengandung 25 – 30 % fosfolipid,
15 – 20 % kolesterol, 3 % trigliserida dan 45 – 59 % protein. ( Adisty, 2012 )
LDL
adalah lipoprotein dengan diameter 18 – 30 nm, mempunyai densitas 2.029 – 2.069
/ml. LDL mengandung 35 – 45 kolesterol, 4 % trigliserida, 22 – 25 % fosfolipid
dan 22 – 26 % protein. LDL bersikulasi dalam tubuh dibawa ke sel otot, lemak
dan sel – sel lainnya. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati,
karena sebagian reseptor LDL terdapat di dalam hati. LDL mengangkut paling
banyak kolesterol di dalam darah. LDL disebut juga kolesterol jahat, karena
kadar LDL yang tinggi menyebabkan kolesterol didalam arteri. ( Adisty, 2012 )
Trigliserida
adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah
penyebab utama penyakit – penyakit arteri dan biasanya dengan kolesterol
menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi
trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL, yang menyebabkan hiperlipoprotein.
Masukan alkohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida. (
Adisty, 2012 )
Konsumsi
karbohidrat yang tinggi dapat sewaktu – waktu meningkatkan kadar trigliserida
dalam darah, tetapi dapat segera menurun kembali. Jadi tidak benar bahwa untuk
mengurangi kadar trigliserida dalam darah orang harus mengkonsumsi karbohidrat
rendah. Padahal konsumsi karbohidrat tinggi dapat secara tidak langsung
mengurangi konsumsi lemak, sehingga ikut mengendalikan kadar lemak dalam darah.
( Winarno, 2008 )
Trigliserida
adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri
oleh tubuh. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl.
Beberapa orang yang mempunyai trigliserida tinggi lantaran penyakit lain atau
keturunan. Apabila merupakan faktor keturunan maka harus segera mengubah gaya
hidup. Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah satu lemak yang terdapat
dalam darah yang dikemas dalam bentuk lipoprotein. Sejumlah faktor dapat
mempengaruhi tingginya kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan,
makanan berlemak jenuh tinggi serta minuman beralkohol. ( Ganong, 2012 )
Trigliserida
merupakan senyawa hasil kondensasi 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak.
Dalam gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida hanya terdapat sangat
sedikit pada tanaman. Dalam dunia perdagangan lebih bnyak dikenal digliserida
dan monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari hidrolisa tidak lengkap
trigliserida dan banyak dipakai dalam teknologi makanan, misalnya sebagai bahan
pengemulsi, penstabil dan lain lain. Pada kondisi murni, minyak dan lemak tidak
mempunyai warna, bau dan rasa. Dalam larutan alkali trigliserida akan mengalami
hidrolisis menjadi komponen penyusunnya yaitu gliserol dan garam alkali dan
lemaknya. ( Ganong, 2012 )
IV.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a)
Centrifuge
b)
Tabung reaksi
c)
Rak tabung reaksi
d)
Mikropipet 10 µL
e)
Mikropipet 1000 µL
f)
Fotometer
g)
Spuit injeksi
h)
Inkubator
2. Bahan
a) Plasma
darah 10 µL
Reagen
warna kolesterol 1mL
b) Plasma
darah 500 µL
Reagen
HDL 1 mL
Reagen
kolesterol 1 mL
c) Plasma
darah 10 µL
Reagen
trigliserida 1 mL
V.
Cara
Kerja
a. Penentuan kadar kolesterol darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl (
0,01 ml) masukkan ke tabung reaksi
Tambahkan dengan memipet 1000
µl ( 1 ml ) reagen warna kolesterol
Inkubasi 10 menit dengan
temperatur 37 0C
Baca
pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm, f = 840
Nilai
normal : < 132 mg/dL =
rendah
132 – 200 mg/dL = normal
>200 mg/dL = tinggi
b. Pemeriksaan HDL dan LDL darah
Pipet 0,5 ml plasma darah dan
masukkan ke dalam tabung reaksi
Tambahkan
1 ml reagen HDL
Centrifuge selama 10 menit
dengan kecepatan 1500 rpm
Supernatan ( hasil reaktan yang
disentrifuge ) dipipet sebanyak 10 µl masukkan dalam tabung reaksi lain
Tambahkan 1 ml reagen
kolesterol
Inkubasi selama 5 menit dengan
suhu 37 0C
Baca
pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 840
Nilai normal kadar kolesterol HDL :
< 40 mg/dL (
1,04 mmol/L ) = rendah
40 –
60 mg/dL = normal
>60 mg/dL (
1,56 mmol/L) = tinggi
LDL = kolesterol – HDL
Nilai normal kadar kolesterol LDL:
< 100 mg/dL =
optimal
100 – 129 mg/dL =
mendekati optimal
130 – 159 mg/dL =
batas normal tertinggi
160 – 189 mg/dl =
tinggi
>190 mg/dl =
sangat tinggi
c. Pemeriksaan trigliserida darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl (
0,01 ml ) masukkan ke tabung reaksi
Tambahkan dengan memipet reagen
warna trigliserida 1000 µl ( 1 ml )
Inkubasi 10 menit dengan
temperatur 37 0C
Baca
pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 1040
Nilai kadar normal : <
150 mg/dL = normal
150 – 199 mg/dL =
batas normal tinggi
200 – 499 mg/dL =
tinggi
>500 mg/dL =
sangat tinggi
VI.
Hasil
Pengamatan
1. Penentuan
kadar kolesterol darah
Sampel
|
Perlakuan
|
Perubahan
warna
|
Plasma darah
|
Darah
disentrifuge dengan kecepatan 1500 rpm
|
|
Dipipet
10 µL, tambahkan 1 mL reagen warna kolesterol
|
putih kekuningan
|
|
Diinkubasi
pada suhu 370C selama 10 menit
|
bening
|
|
Dibaca
pada fotometer dengan λ=546 dan f=840
|
bening
|
Hasil penentuan kadar kolesterol darah
Kelompok
|
Sampel
|
Kolesterol
( mg/dl )
|
Keterangan
|
1
|
B
|
190
|
Normal
|
2
|
B
|
204
|
Tinggi
|
3
|
B
|
170
|
Normal
|
4
|
B
|
127
|
Rendah
|
5
|
C
|
143
|
Normal
|
6
|
C
|
157
|
Normal
|
7
|
C
|
145
|
Normal
|
8
|
D
|
248
|
Tinggi
|
9
|
D
|
357
|
Tinggi
|
10
|
D
|
242
|
Tinggi
|
11
|
A
|
261
|
Tinggi
|
Keterangan :
< 132 mg/dL = rendah
132–
200 mg/dL = normal
> 200 mg/dL = tinggi
2. Pemeriksaan
HDL dan LDL darah
Sampel
|
Perlakuan
|
Perubahan
warna
|
Plasma
darah
|
Darah
disentrifuge
|
|
Dipipet
500 µL plasma darah
|
putih kekuningan
|
|
Ditambah
1 mL reagen HDL
|
keruh
|
|
Disentrifuge
selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm dan menghasilkan supernatant
|
kuning jernih
endapan putih
|
|
Ditambah
1 mL reagen kolesterol
|
kuning muda
|
|
Diinkubasu
selama 5 menit dengan suhu 370C
|
pink bening
|
Hasil pemeriksaan HDL dan LDL darah
Kelompok
|
Sampel
|
HDL
(mg/dl)
|
Keterangan
|
LDL
(mg /dl)
|
Keterangan
|
1
|
B
|
57
|
Normal
|
133
|
Batas normal tertinggi
|
2
|
B
|
63
|
Tinggi
|
141
|
Batas normal tertinggi
|
3
|
B
|
66
|
Tinggi
|
104
|
Mendekati optimal
|
4
|
B
|
65
|
Tinggi
|
62
|
Optimal
|
5
|
C
|
62
|
Tinggi
|
81
|
Mendekati optimal
|
6
|
C
|
52
|
Normal
|
105
|
Optimal
|
7
|
C
|
59
|
Normal
|
86
|
Sangat tinggi
|
8
|
D
|
52
|
Normal
|
196
|
Sangat tinggi
|
9
|
D
|
44
|
Normal
|
313
|
Sangat tinggi
|
10
|
D
|
25
|
Rendah
|
217
|
Sangat tinggi
|
11
|
A
|
38
|
Rendah
|
223
|
Sangat tinggi
|
Keterangan
kolesterol HDL : < 40 mg/dl ( 1,04
mmol /L ) = rendah
40 – 60 mg/dl = normal
>60 mg/dl (1,56 mmol
/ L ) = tinggi
LDL
= kolesterol – HDL
Keterangan kolesterol LDL :< 100 mg/dl = optimal
100 – 129 mg/dl =
mendekati optimal
130 – 159 mg/dl =
batas normal tertinggi
160 – 189 mg/dl =
tinggi
>190 mg/dl =
sangat tinggi
3. Pemeriksaaan Trigliserida darah
Sampel
|
Perlakuan
|
Perubahan warna
|
Plasma darah
|
Darah disentrifuge
|
|
Dipipet 10 µL plasma
darah
|
putih kekuningan
|
|
Ditambah 1 mL reagen
trigliserida
|
putih kekuningan
|
|
Diinkubasi pada suhu
370C selama 5 -10 menit
|
bening
|
|
Dibaca pada
spektrofotometer
|
pink muda
|
Hasil pemeriksaan trigliserida darah
Kelompok
|
Sampel
|
Trigliserida
( mg/dl)
|
keterangan
|
1
|
B
|
144
|
Normal
|
2
|
B
|
132
|
Normal
|
3
|
B
|
159
|
Batas
normal tertinggi
|
4
|
B
|
156
|
Batas
normal tertinggi
|
5
|
C
|
148
|
Normal
|
6
|
C
|
151
|
Batas
normal tertinggi
|
7
|
C
|
133
|
Normal
|
8
|
D
|
140
|
Normal
|
9
|
D
|
152
|
Batas
normal tertinggi
|
10
|
D
|
160
|
Batas
normal tertinggi
|
11
|
A
|
103
|
Normal
|
Keterangan kadar trigliserida
< 150 mg/dl =
normal
150 – 199 mg/dl =
batas normal tertinggi
200 – 499 mg/dl =
tinggi
>500 mg/dl = sangat tinggi
VII. Pembahasan
Pada penentuan
kadar kolesterol dalam darah, kami menggunakan prinsip Cholesterol ditentukan
setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator quinoneimin terbentuk dari
hidrogen peroksida dan 4 – amino antipyrin dengan adanya phenol dan peroksida.
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, didapat kadar kolesterol total
dalam darah sebesar 357 mg/dl. Kadar kolesterol tersebut termasuk dalam
kategori tinggi karena lebih dari 200 mg/dl. Kelompok yang memiliki kadar
kolesterol rendah adalah kelompok 4, kadar kolesterol normal adalah kelompok 1,
3, 5, 6, 7 dan kadar kolesterol tinggi adalah kelompok 2, 8, 9, 11. Kadar
kolesterol darah dikatakan rendah jika kurang dari 132 mg/dl, dikatakan normal
yaitu 132 – 200 mg/dl, dan dikatakan tinggi jika lebih dari 200 mg/dl. Kelompok
1 – 4 menggunakan sampel B, kelompok 5-7 menggunakan sampel C, kelompok 8-10
menggunakan sampel D dan kelompok 11 menggunakan sampel A. kelompok kami adalah
kelompok 9 menggunakan sampel D. Pada kelompok 4 kadar kolesterol darahnya
hanya mencapai 127 mg/dl masuk dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan juga
karena penambahan reagen yang terlalu banyak atau sedikit.
Pada kadar
kolesterol tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena
bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru
bermanfaat bagi kesehatan. Pada kadar kolesterol yang normal, kolesterol dapat
larut dalam pelarut lemak. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh
darah dapat menyebabkan penyempitan darah karena dinding pembuluh darah makin
tebal. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja ekstra keras. Sedangkan bila
mengalami penurunan kadar kolesterol menyebabkan hipertensi, kelaparan dan
malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )
Pada pemeriksaan
HDL kolesterol, sampel yang digunakan juga plasma darah. Sebelumnya, kami
membuat supernatan dahulu, yaitu plasma darah sebanyak 500 µL ditambahkan
dengan reagen HDL. Reagen tersebut akan mengendapkan partikel – partikel
lipoprotein selain HDL. Setelah diinkubasi dan dicentrifuge, supernatan siap
untuk digunakan dalam pemeriksaan HDL. Prinsip dari percobaan ini adalah
Kilomikron, VDL ( Very Low Density Lipoprotein ) dan LDL ( Low Density
Lipoprotein ) diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium
klorida. Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL
sedangkan kolesterol ditentukan dari proses enzimatis.
Kadar HDL yang
didapat oleh kelompok kami adalah 44 mg/dl. Kadar ini digolongkan dalam keadaan
normal. Selain kelompok kami ( kelompok 9 ) yang dikatakan normal lainnya
adalah kelompok 2, 6, 7, 8, yaitu antara 40 – 60 mg/dl. Masuk dalam kategori
rendah adalah kelompok 10 dan 11 yaitu kurang dari 40 mg/dl. Lebih dari 60
mg/dl adalah kategori tinggi, pada kelompok 2 – 5. Kadar HDL wanita adalah <
50 mg/dl, laki – laki < 40 mg/dl dan kadar HDL tinggi > 60 mg/dl. (
Sunita, 2004 )
Selain kadar HDL
kami juga menghitung kadar LDR dalam darah. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan
kadar LDL adalah dengan mengurangkan kolesterol total dengan HDL. Dari hasil
perhitungan ini, didapatkan kadar LDL pada kelompok kami sebesar 313 mg/dl.
Diperoleh dari kolesterol ( 357 mg/dl ) – HDL ( 44 ). Angka ini masuk dalam
kategori LDL sangat tinggi karena > 190 mg/dl. Optimal yaitu 100 mg/dl, mendekati optimal yaitu 100 – 129
mg/dl, batas normal tertinggi yaitu 130 – 159 mg/dl, tinggi yaitu 160 – 189
mg/dl. Kelompok 1 dan 2 tergolong batas normal tertinggi, kelompok 3 dan 6
mendekati optimal, kelompok 4, 5, 7 tergolong optimal, kelompok 8 – 11 sangat
tinggi.
LDL mengangkut
paling banyak kolesterol darah maka dapat menyebabkan kolesterol dalam hati.
Cara ini untuk menurunkan LDL adalah dengan
1.
Memperbanyak makan kacang – kacangan dan
hasil olahannya.
2.
Makin banyak sayur dan buah – buahan.
3.
Membatasi makanan sumber kolesterol.
4.
Olahraga teratut.
5.
Mengganti minyak kelapa dengan minyak
jagung, minyak biji bunga matahari, olive oil. ( Sudirman, 2012 )
Pada percobaan pengukuran kadar trigliserida sampel
yang digunakan adalah plasma darah juga. Menggunakan prinsip trigliserida
ditentukan setelah hidrolisa enzimatis dengan lipase. Quinoneimin terbentuk dari hydrogen, amynoan
tipiryn dan chlorophenol dengan katalisator peroxide. Darah diambil plasmanya
sebanyak 10 µL dan ditambahkan dengan reagen trigliserida 1 mL. Campuran ini
kemudian kemudian diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37 0C. setelah
ini dibaca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm dan f = 1040.
Dari hasil percobaan ini didapatkan hasil pada
kelompok kami sebesar 152 mg/dl. Angka ini masuk dalam batas normal tertinggi karena
berada diantara 150 – 199 mg/dl. Kelompok 3, 4, 6, 19 juga termasuk dalam
kategori ini. Kelompok 1, 2, 5, 7, 8, 11 adalah normal karena < 150 mg/dl.
Kadar trigliserida dapat dikatakan tinggi yaitu 200 – 499 mg/dl, > 500 mg/
dl masuk dalam kategori sangat tinggi.
Trigliserida yang tinggi dapat disebabkan oleh diet yang tidak seimbang ataupun kondisi tubuh tertentu.
Makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah protein atau terutama apabila
jumlahnya berlebihan akan meningkatkan ligogenensis ( proses pembentukan lemak
dalam tubuh ). Sehingga trigliserida akan meningkat. Berikut adalah anjuran
dari American Heart Associantion yang perlu dilakukan oleh penderita
hipertrigliserida :
1. Jika berat badan over weight, batasi asupan kalori.
2. Ganti konsumsi lemak jenuh dengan PUFA / MUFA ( misal :
margarin cair, minyak zaitun, minyak ikan dan lain – lain ).
3. Kurangi konsumsi lemak trans, lemak jenuh dan kolesterol
anda.
4. Kurangi asupan alkohol.
5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
6. Beraktivitas fisik selama setidaknya 30 menit dalam
derajat sedang.
7. Kendalikan tekanan darah dan hindari rokok.
( Sudirman, 2012 )
VIII. Kesimpulan
1. Didapatkan kadar kolesterol darah kelompok kami sebesar
357 mg/dl. Kadar ini termasuk tinggi karena >200 mg/dl.
2. Didapatkan kadar HDL sebesar 44 mg/dL ( normal ) dan LDL
sebesar 313 mg/dL ( sangat tinggi ). Kadar HDL tersebut normal, karena berada
pada rentang 40 – 60 mg/dL. Sedangkan kadar LDL tersebut sangat tinggi karena
>190 mg/dL.
3. Didapatkan kadar trigliserida darah kelompok kami sebesar
152 mg/dL, termasuk dalam kategori batas normal tertinggi karena angka tersebut
ada pada rentang 150 – 199 mg/dL.
IX.
Daftar
Pustaka
Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Anggraeni, Adisty Cyntia. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Ganong, WF. 1994. Fisiologi
Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC
Sediaotama. 2010.
Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: Alfabeta
Winarno, FG. 2008. Kimia
Pangan dan Gizi Edizi terbaru. Bogor : M.Brio Press
Sudirman. 2012.
Pemeriksaan Laboratorium. Makassar : http://www.Analisis_kesehatan_unit_makassar.com . diakses tanggal 25 April 2013
laporannya bagus sekali kak
BalasHapusharga casing sosis