PENENTUAN
KADAR ASAM URAT
I. Tujuan
Mahasiswa
dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar asam urat dalam darah.
II.
Prinsip
Asam
urat dioksidasi
enzim uricase membentuk allanton, CO2 dan perioksida, dengan bantuan
enzim peroksida, peroksida yang terbentuk akan bereaksi dengan 4-amino
antipyrine dan 3,5 dicloro sulphonate membentuk senyawa yang berwarna merah
muda.
III. Tinjauan Pustaka
Asam urat adalah asam yang terbentuk kristal – kristal
yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin ( bentuk turunan
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti
sel – sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat di tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayuran, buah, kacang –kacangan) ataupun
hewan ( daging, jeroan, ikan sarden ). ( Indriawan, 2009)
Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat,
dan kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan
usia, sedangkan pada wanita prosentasenya lebih kecil, dimana peningkatannya
juga cenderung berjalan sejak dimulainya masa menopause. Ini karena wanita
mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine.
Sementara pada pria, asam uratnya lebih tinggi karena tidak memiliki hormon
estrogen. ( Riswanto, 2010)
Pemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan
serum atau plasma heparin, maupun urine. Spesimen berupa serum atau plasma
heparin diambil dari 3 – 4 ml darah yang berasal dari pembuluh vena, kemudian
dimasukkan dalam tabung tertutup. Kadar asam urat dalam serum atau plasma dapat
diukur dengan metode kolorimetri
menggunakan fotometer. Serum yang akan digunakan harus disentrifuge terlebih
dahulu untuk mencegah terjadinya hemolisis. Nilai rujukan yang digunakan dalam
analisis kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki – laki 3,5 – 7,0 mg/dl, perempuan
2,5 – 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi panik > 12 mg/dl, dan untuk anak – anak
2,5 – 5,5 mg/dl, serta lansia 3,5 – 8,0 mg/dl. ( Riswanto, 2010 )
Penyakit asam urat digolongkan menjadi 2, yaitu :
a.
Penyakit
gout primer, yaitu kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi
asam urat atau bisa juga disebabkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat
dari tubuh.
b.
Penyakit
gout sekunder, yaitu meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi (mengonsumsi
makanan dengan kadar purin yang tinggi). ( Sustrani, 2007 )
IV. Alat dan Bahan
1.
Alat
a. Selotip
b. Mikropipet
10 µ
c. Mikropipet 1000
µ
d. Tabung
reaksi
e. Fotometer
f. Rak
tabung
g. Inkubator
2.
Bahan
a. Plasma
darah 0,01 ml
b. Reagen
asam urat 1
ml
V.
Cara
Kerja
Darah didentrifuge ( ± 2 mL )
Pipet plasma darah sebanyak 10 µ ( 0,01mL )
Ditambah reagen asam urat 1 mL ( 1000 µ )
Inkubasi 10 menit pada suhu 37 0C
Baca pada fotometer. λ = 546 nm dan f = 52,3.
Nilai Normal kadar asam urat 2 -6 mg/dl.
C
= 7,8,9
VI. Hasil Pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1
|
Plasma darah 10 µ
|
Plasma darah berwarna putih agak kekuningan.
|
2
|
Ditambah 1 ml reagen asam urat
|
Berwarna merah muda (pink muda)
|
3
|
Diinkubasi selama 10 menit dengan suhu 370C.Baca fotometer
|
Berwarna merah muda (pink muda )
|
· Hasil pemeriksaan glukosa darah
Kelompok
|
Sampel
|
Kadar asam urat ( mg/dl )
|
Keterangan
|
|||
I
|
II
|
Rata – rata
|
||||
1
|
A
|
2,96 mg/dl
|
2,81 mg/dl
|
2,88 mg/dl
|
Normal
|
|
2
|
A
|
3,53 mg/dl
|
3,45 mg/dl
|
3,49 mg/dl
|
Normal
|
|
3
|
A
|
3,07 mg/dl
|
2,40 mg/dl
|
2,73 mg/dl
|
Normal
|
|
4
|
A
|
3,22 mg/dl
|
3,67 mg/dl
|
3,44 mg/dl
|
Normal
|
|
5
|
C
|
4,93 mg/dl
|
5,09 mg/dl
|
5,01 mg/dl
|
Normal
|
|
6
|
A
|
4,83 mg/dl
|
4,54 mg/dl
|
4,68 mg/dl
|
Normal
|
|
7
|
C
|
4,50 mg/dl
|
4,63 mg/dl
|
4,5 mg/dl
|
Normal
|
|
8
|
C
|
5,20 mg/dl
|
5,72 mg/dl
|
5,46 mg/dl
|
Normal
|
|
9
|
C
|
5,19 mg/dl
|
5,90 mg/dl
|
5,46 mg/dl
|
Normal
|
|
10
|
B
|
5,04 mg/dl
|
5,11 mg/dl
|
5,07 mg/dl
|
Normal
|
|
11
|
B
|
3,5 mg/dl
|
3,9 mg/dl
|
3,7 mg/dl
|
Normal
|
VII.Pembahasan
Dalam pratikum ini, dilakukan pemeriksaan asam urat dalam
darah dengan sampel darah, serta hasil dari pembacaannya
menggunakan fotometri akan diperoleh rata – rata dari kelompok kami ( sembilan
) sebesar 5,46 mg/dl untuk sampel darah C ( perempuan ), jika dilihat pada
nilai rujukan dari hasil pemeriksaan kadar asam urat tersebut normal. Sedangkan
dari hasil percobaan seluruh kelompok menunjukkan normal dengan sampel perempuan berkisar 2,8 – 7,3 mg/dl dan sampel
laki – laki 3,4 – 8,5 mg/dl.
Berdasarkan tinjauan pustaka, asam urat adalah asam yang
berbentuk kristal – kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (
bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat
pada inti sel – sel tubuh.(Indriawan, 2009 ). Dalam keadaan normalnya 90 % dan hasil
metabolit nukleotida adenine, guanine, dan hipoxantin akan digunakan kembali
sehingga akan terbentuk kembali masing – masing menjadi adenosine monophosphate
( AMP ), inosine monophospate ( IMP ) dan guanosine monophosphate ( GMP ) oleh
adenine phosribosyl transferase ( APRT ) dan tipoksantin guanne phosphoribosyl
transferase ( HPGAT ). Hanya sisanya akan diubah manjadi xantin dan selanjutnya
akan diubah menjadi asam urat oleh enzim xantin oksidase. ( Sustrani, 2007 )
Bila senyawa purin pada asam urat dalam jumlah besar di
dalam darah, maka akan memicu pembentukan yang berbentuk jarum. Ini biasanya
terkonsentrasi pada sendi – sendi ( kaki, lutut, siku atau tangan ) sedemikian
rupa sehingga mengakibatkan radang sendi ( artritis ). Sendi – sendi tempat
asam urat dalam darah secara kronis melebihi batas normal. Umumnya gejala ini
ditemui pada pria berumur lebih 30 tahun dan wanita setelah menopause
peningkatan asam urat dalam darah terjadi akibat percepatan biosentesis purine
dari asam amino atau degradasi purin berlebihan, akibat adanya kematian sel dan
melalui makanan atau eksresi asam urat melalui ginjal yang tidak sempurna.
(Lehninger, 1981 )
Eksresi asam urat bukan saja ditentukan
oleh aliran darah dalam glomeruli dan proses filtrasi, tetapi juga oleh fungsi
epitel. Asam urat sukar larut, sehingga batu asam urat mudah terbentuk dalam
urin dengan konsentrasi yang tinggi disebut hiperurisemia. Ekresi oleh ginjal
berpengaruh pada asam urat dalam serum. (Lehninger, 1981 )
Hiperurisemia
adalah keadaan meningkatnya asam urat dalam darah akibat gangguan metabolisme
purin. Secara biokimiawi akan terjadi hipersaturasi yaitu kelarutan asam urat
di serum yang melewati hiperurisemia primer, hiperurisemia sekunder dan
idopatik. Hyperurisemia primer berhubungan dengan faktor genetik sementara
hypersemia sekunder disebabkan oleh kondisi atau faktor – faktor lain selain faktor
genetik, seperti konsumsi purin tinggi, penyakit ginjal kronis, obat – obatan
tertentu, alkohol dan hipertensi. ( Riswanto, 2010 )
Asam urat
merupakan metabolisme di dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap
orang memiliki asam urat di dalam tubuh. Tubuh menyediakan 85% senyawa purin
untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15 %.
Pemeriksaan
kadar asam urat dilakukan dengan plasma darah dapat diukur dengan metode
kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzerkimia. Kadar asam urat dalam
darah tergantung usia dan jenis kelamin, yaitu dengan nilai normal laki – laki
2,5 – 8 mg/dl, perempuan 1,5 – 6 mg/dl, dan anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl. Kadar
asam urat berdasarkan standart WHO, nilai normal kadar laki – laki 2,5 – 8
mg/dl, sedangkan perempuan 1,5 – 6 mg/dl. Sedangkan menurut di daerah Indonesia
standartnya, laki – laki 3,4 – 8,5 mg/dl ; perempuan 2,8 – 7,3 mg/dl ; anak –
anak 2,5 – 5,5 mg/dl dan lansia 3,5 – 8,5 mg/dl. Faktor yang dapat mempengaruhi
hasil analisis percobaan pratikum ini antara lain terjadinya hemolisis pada
plasma darah yang digunakan, konsumsi makanan tinggi purin atau obat – obatan
yang mempengaruhi kadar asam urat. Perbedaan ini terlihat pada masing – masing
kelompok yang memiliki nilai kadar asam urat yang berbeda namun semua kelompok
tergolong normal.
Gejala asam urat
ditandai dengan nyeri sendi. Sendi merupakan bagian yang paling mudah
dihinggapi kristal asam urat selain juga pada bagian kulit dan ginjal yang
merupakan akibat dari penambahan kadar asam urat dalam darah. Penyakit asam
urat dapat dicegah dengan makanan yang rendah purin, memperbanyak minum air
putih dan rajin berolahraga.
VIII. Kesimpulan
Penentuan kadar
asam urat dalam darah dapat ditentukan dengan reagen asam urat. Hasil dari
percobaan tersebut didapat kadar asam urat sampel C ( perempuan ) sebesar 5,19
mg/dl dan 5,90 mg/dl dengan rata – rata 5,46 mg/dl. Kadar asam urat sampel
tersebut tergolong normal.
IX.
Daftar
Pustaka
Indriawan,
Iin. 2009. Asam Urat. Malang : JICA
Lehninger.
1981. Dasar –Dasar Biokimia. Jakarta
: Erlangga
Riswanto.
2010. Asam Urat Darah ( Serum ). http://labkesehatan.blogspot.com/2010/03/asam-urat-serum.html
[tanggal akses : 13 Mei 2012 ]
Sustrani,
Lenny. 2007. Asam Urat. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
sangat membantuj kak infonya
BalasHapusjenis-jenis tepung